sebagian besar orang ingin berbisnis tetapi cepat gagal dikarenakan
Jakarta(ANTARA) - Lebih dari 75 persen orang Jepang menentang penggemar olahraga dari luar negeri menghadiri Olimpiade Tokyo, menurut jajak pendapat yang dirilis Senin, ketika penyelenggara bersiap untuk membuat keputusan tentang penonton asing. Jajak pendapat, yang dilakukan oleh harian Yomiuri Shimbun, itu menunjukkan bahwa hanya 18 persen orang yang mendukung adanya penggemar asing masuk
duluselalu ingin anaknya menjadi orang gajian alias pegawai. Di sisi lainnya juga para orang tua kebanyakan tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk berusaha.
Kesimpulan Itulah tadi penjelasan mengenai cara meningkatkan brand loyalty yang dapat Kawan Kledo terapkan ke dalam bisnis Kawan Kledo. Nah, agar peningkatan brand loyalty ini bisa memberikan keuntungan bagi bisnis Kawan Kledo, jangan lupa untuk mengelola keuangan bisnis dengan baik. Gunakan software akuntansi Kledo untuk memudahkan
Sariwangi(Gagal Bayar Hutang) Perusahaan sariwangi gagal membayar hutang dikarenakan gagal saat investasi untuk meningkatkan perkebunan. Nyonya Meneer (Terlilit Utang Rp. 267 Miliar) Salah satu perusahaan terbesar di Indonesia harus menanggung hutang sebesat Rp. 267 Miliar, sehingga Pabrik Nyonya Meneer harus menutup pabriknya.
Hallain yang harus diperhatikan adalah lokasi bisnis. Perusahaan katering, mengingat sifat pekerjaannya adalah memburu pasar dimanapun juga, maka lokasi bisnis memang tidak harus mempertimbangkan yang strategis. Usaha katering dapat dioperasikan di mana saja, sementara dapat memanfaatkan ruangan dari bagian rumah pribadi Anda.
Er Sucht Sie Wo Bist Du. qrkay qrkay Sosiologi Sekolah Menengah Pertama terjawab Sebagian besar orang yang berbisnis Tapi cepat gagal dikarenakan segala sesuatu secara pekerjaan yang kurang ke dalam bisnis terlalu memberi pengaruh orang Iklan Iklan ikaputrippp ikaputrippp semangatnyasemoga bermanfaat' Iklan Iklan ansyari12311 ansyari12311 pekerjaan yang kurang pentingjadikan yang terbaik ya Iklan Iklan Pertanyaan baru di Sosiologi 1. ASEAN terbentuk antara lain karena adanya.....2. Penduduk di suatu negara dapat diukur dengan peringkat..... Pada umumnya, uang yang dikenal masyarakat luas berbentuk kertas atau logam. Akan tetapi, ada jenis uang yang lain, yakni uang giral. Ayah gina adalah … salah satu pemilik perusahaan di Jakarta. Ia sering melakukan transaksi besar untuk kliennya. Uang giral yang sebaiknya digunakan oleh ayah gina adalah... a. Pembayaran elektronik b. Surat obligasi c. Saham d. Emas Berdasarkan infografik tersebut, satu-satunya pulau di Indonesia yang penduduk miskin perkotaannya lebih tinggi daripada penduduk miskin perdesaannya … adalah Pulau a. Kalimantan b. Sulawesi c. Sumatra d. Jawa Mengapa yesus mengutus murid muridnya pergi berdua dua A. Apa isi dari masing-masing perikop tersebut berkaitan dengan janjiAllah Sebelumnya Berikutnya
Jakarta - Sebuah bisnis yang baru saja didirikan biasanya sangat rentan gagal, terutama di satu sampai tiga tahun pertama. Bahkan, menurut Small Business Association SBA sebanyak 30% dari bisnis baru gagal mencapai tahun 50% gagal mencapai tahun kelima, dan 66% tidak berhasil beroperasi sampai tahun kesepuluh. Hasil studi mereka juga menunjukkan hanya 25% bisnis yang berhasil bertahan sampai lebih dari lima belas demikian, tidak seharusnya sebuah bisnis gagal begitu saja. Dengan rencana, pendanaan dan fleksibilitas yang tepat, sebuah bisnis punya kesempatan sukses yang lebih besar. Untuk itu sebaiknya Anda tahu enam kesalahan yang bisa menghancurkan sebuah bisnis, seperti dikutip dari Financial Edge, Senin 9/1/2012 1. Tidak melakukan riset pasarMisalnya Anda berniat membuka sebuah perusahaan es krim, semua modal sudah disiapkan dan niatan Anda sudah bulat. Tapi Anda tidak bisa melihat kenyataan bahwa sekarang ini musim hujan, saat orang membutuhkan makanan yang hangat dan bukan sebaliknya. Selain itu, dengan banyaknya merek-merek es krim di luar sana, kompetisi anda menjadi semakin seperti inilah yang membuat anda kalah sebelum bertanding. Anda harus bisa mencari apa yang dibutuhkan oleh pasar, bukan memaksa produk anda masuk ke pasar. Akan lebih mudah menyediakan sesuatu yang dibutuhkan daripada harus membuat sesuatu yang baru dan memaksa orang mengeluarkan uang untuk Rencana bisnis yang kurang matangSebuah rencana yang solid dan realistis sangatlah mutlak dibutuhkan sebuah bisnis. Dalam rencana itu, anda harus memuat target yang masuk akal, bagaimana mencapai target tersebut, prediksi masalah yang akan menghadang, serta bagaiman menyelesaikan masalah mencapai target tersebut, anda harus banyak melakukan riset dan survey. Rencana tersebut juga harus memuat biaya yang diperlukan untuk bisnis serta strategi dan jadwal operasional. Anda harus jalankan seluruh rencana dengan anda mencoba melenceng dari rencana awal, misalnya menambah pengeluaran atau mengganti strategi, anda bisa berujung pada kegagalan. Kecualai jika anda menemukan masalah yang diprediksi bisa membunuh bisnis anda, jika tidak, tetaplah pada rencana juga harus bisa cepat mengubah keputusan, jika ada masalah segera cari solusinya, jika pengeluaran membengkan segera berhemat. Semakin banyak masalah akan semakkin tinggi potensi gagalnya bisnis Tidak punya akses tambahan modalJika anda baru saja membuka usaha dan ternyata tidak berjalan dengan baik, apalagi modal seret dan bisnisnya sudah diambang kematian, anda berada dalam posisi yang tidak bagus untuk mencari mencegah hal itu terjadi, dari awal anda harus realistis, gunakan modal yang ada untuk bisa mencapai target yang sudah ditentukan sehingga membuat arus kas anda terus mengalir. Terlalu banyak memikirkan pinjaman untuk modal dalam membuka bisnis bukanlah awal yang Lokasi yang buruk, tidak eksis di internet dan kurang penjualan promosiLokasi yang buruk sudah barang tentu menjadi faktor negatif bagi bisnis, terutama yang mengandalkan pelanggan para pejalan kaki. Tapi, saat ini ada yang lebih penting, yaitu eksistensi di dunia maya. Eksistensi bisnis anda di internet dan jejaring sosial sama pentingnya dengan lokasi asli di dunia begitu, pelanggan akan mengetahui bisnis anda dengan cepat sehingga lebih mudah mendapatkan pelanggan yang benar-benar butuh akan bisnis anda. Langkah selanjutnya adalah mulai melayani ini mirip dengan promosi penjualan. Tak hanya harus anda pastikan promosi ini sampai ke pelanggan, tapi juga harus pelanggan yang tepat. Pastikan promosi penjualan anda lakukan kepada orang yang berminat pada bisnis orang lain tak hanya menyukai bisnis anda, tetapi membutuhkan dan menginginkan bisnis anda tersebut. Dengan demikian, anda akan membentuk barisan pelanggan yang Terlena dengan kesuksesanSetelah anda merumuskan rencana, menjalankan bisnis dan mendapatkan basis pelanggan, jangan terlalu puas dengan hasilnya. Bisa jadi ini belum waktunya untuk merasa puas. Terus pantau situasi pasar dan cari tahu apakah anda harus mengubah rencana bisnis anda. Berada di posisi paling dibutuhkan membuat anda punya banyak waktu untuk mempertahankan strategi sehingga bisa tetap sukses. Jangan sampai merasa puas jika anda belum bisa mengubah dunia, seperti layaknya industri musik atau film Terlalu cepat berekspansiJika bisnis anda sudah mulai berjalan dengan baik dan menuju ke arah sukses, saatnya berekspansi. Tapi, cara anda memperluas bisnis harus sama seperti membangun bisnis tersebut dari awal. Jangan gegabah dan terlalu percaya diri dalam membuka cabang untuk bisnis anda menemukan pasar dan daerah yang tepat untuk berekspansi. Jika anda berencana mendiversifikasi produk, jangan sampai melenceng dari lini bisnis awal, atau anda akan terjebak dalam membentuk sebuah bisnis baru seperti mulai dari awal sebuah bisnis berkembang terlalu cepat dan tidak mengikuti beberapa poin di atas, seperti riset pasar, strategi dan rencana bisnis yang baik, maka bisnis tersebut bisa cepat rata-rata bisnis baru, biasanya usaha kecil dan menengah, jarang bertahan lama bukan berarti bisnis anda akan gagal begitu saja. Melalui perencanaan dan fleksibilitas, anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan di atas dan menjadi bagian dari 25% yang berhasil bertahan lebih dair 15 tahun berbisnis. ang/qom
Kekurangan modal, pengalaman bisnis, sumber daya, perencanaan, dan struktur manajemen adalah beberapa faktor utama dalam kegagalan bisnis. Seorang wirausahawan , yang memiliki likuiditas yang cukup, tetapi tidak tahu bagaimana membuat dan menggunakan model bisnis akan sedikit atau tidak berhasil dalam menjalankan dan mempertahankan bisnis . Menurut studi yang dilakukan oleh pakar manajemen terkemuka , 90% bisnis baru gagal melampaui batas tiga tahun. Kegagalan ini seringkali disebabkan oleh perencanaan dan implementasi yang buruk . Untuk mengatasi hal ini, langkah pertama adalah mengembangkan rencana kelayakan yang realistis dan anggaran atau prakiraan yang seimbang. Tanpa rencana kelayakan, seseorang tidak bisa menjadi pengusaha yang sukses. Dimulainya rencana bisnis sangat penting saat memulai bisnis apa pun dan membantu bisnis mematuhi peta jalan yang ditetapkan dalam model bisnis. Tujuan bisnis harus terbukti dalam proses perencanaan. Penting juga bahwa pengalaman pemilik bisnis relevan dengan penggunaan perusahaan. Pengalaman ini akan membantu pemilik mengevaluasi kesehatan ekonomi bisnis selama fase penurunan atau ledakan pasar. Sama pentingnya untuk tetap berpegang pada angka anggaran dan ramalan dalam rencana bisnis . Pemilik harus terbiasa dengan konsep manajemen proyek dan teknik penganggaran modal. Rencana tersebut harus mencakup titik impas dari operasi bisnis dan jumlah yang tepat dialokasikan untuk pengeluaran dan pendapatan . Kebanyakan bisnis yang gagal melakukannya karena pemiliknya tidak memperhitungkan semua biaya penganggaran. Kerugian yang terjadi memakan modal, dan pemilik harus menutup bisnis. Perencanaan yang cermat dan tepat non-finansial juga harus selalu diingat untuk menghindari masalah bisnis. Struktur manajemen memainkan peran penting dalam meningkatkan tujuan bisnis. Pemilik bisnis harus memastikan bahwa struktur manajemen dilengkapi dengan pengalaman yang relevan dengan perusahaan. Struktur manajemen yang tepat dalam organisasi memperhitungkan sumber daya manusia yang memadai di bidang keuangan, manajemen inventaris, produksi, operasi, produksi, dan rekrutmen. Terserah pemilik bisnis apakah pengambilan keputusan harus tersentralisasi atau desentralisasi . Fungsi dari proses pengambilan keputusan ini harus menjadi bagian dari struktur manajemendan dalam hubungannya dengan model bisnis. Jika angkanya termasuk dalam perkiraan yang diantisipasi, tidak ada alasan bagi manajemen untuk khawatir bahkan jika operasi mengalami kerugian. Kompetensi inti manajemen mengantisipasi bahwa kegagalan awal dalam menangkap pangsa pasar dan ukuran dompet yang diinginkan pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan. Analisis SWOT adalah fitur lain yang dapat membantu bisnis dalam mempersiapkan diri menghadapi keadaan yang tidak terduga . Ini membantu dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Memahami pangsa pasar, lingkungan kompetitif, pengaruh sosio-budaya, dan distribusi menyumbang kesuksesan dalam bisnis apa pun. Seorang pemilik bisnis haruslah seorang yang visioner dan menunjukkan sifat perilaku yang positif, baik di tingkat mikro maupun makro. Kontrol atas setiap aspek operasi bisnis dan pengeluaran keuangan harus menjadi prioritas utama. Jika seorang pemilik bisnis berhasil membayangkan potensi pertumbuhan bisnis dengan cepat dan agresif, maka operasi bisnis dapat menangkap pangsa pasar yang cukup besar. Membangun bisnis dengan tujuan eksistensi saja, tanpa rencana kelayakan yang tepat hanyalah sketsa di atas kertas. Seperti yang disebutkan sebelumnya, orang kaya uang, tanpa model bisnis apa pun, tujuan bisnis, dan struktur manajemen yang buruk, hanyalah contoh lain dari kegagalan bisnis . Sumber
Skip to content Produk Zahir AccountingZahir ERPZahir HRZahir POSPOSXPOS RestoDagang & DistribusiRitelKontraktorJasaResto & Coffee ShopTravelManufakturNirlabaMinimarketAkuntansiBisnisKeuanganMarketingLainnya Tips & TrikMarketingEtos KerjaProfesi & KarirEkonomiEntrepreneurshipCoba Zahir, Gratis Kegagalan Dalam Berbisnis Yang Sering Terjadi Home » Kegagalan Dalam Berbisnis Yang Sering Terjadi Kegagalan Dalam Berbisnis Yang Sering Terjadi Daftar Isi1 2 Kegagalan Dalam Berbisnis Yang Sering Lalu seperti apa kegagalan dalam berbisnis yang sering terjadi? Mari simak ulasan berikut ini 1. Kegagalan dalam membuat 2. Kegagalan dalam menganalisa 3. Kegagalan dalam menentukan produk atau 4. Kegagalan dalam 5. Kegagalan dalam memilih sumber daya Related posts Kegagalan Dalam Berbisnis Yang Sering Terjadi Kegagalan dalam berbisnis menjadi suatu hal yang wajar, mengingat dalam menjalankan suatu bisnis memang perlu beberapa proses yang mampu meraih kesuksesan. Kegagalan berbisnis bahkan bukan suatu hal yang selalu mendatangkan dampak buruk. Yang mana kegagalan pun dapat memberikan motivasi bagi pelaku bisnis untuk lebih giat dan memperbaiki kinerja berbisnisnya. Sehingga tentunya bisnis yang dijalankan akan semakin bangkit dari kegagalan dan menuju kesuksesan. Akan tetapi, untuk merubah kegagalan bisnis menjadi kesuksesan bisnis diperlukan suatu tekad yang kuat oleh pelaku bisnis. Pelaku bisnis harus terus bersikap positif dalam melihat resiko kegagalan yang akan atau sedang terjadi dalam bisnisnya dan segera bertindak untuk bangkit. Selain itu, pelaku bisnis perlu mengetahui risiko atau kegagalan dalam berbisnis seperti apa yang sering terjadi agar ia mampu untuk mempersiapkannya dan lebih berhati-hati. Lalu seperti apa kegagalan dalam berbisnis yang sering terjadi? Mari simak ulasan berikut ini 1. Kegagalan dalam membuat konsep Dalam berbisnis membuat konsep ini merupakan hal yang penting. Konsep bisnis ini digunakan sebagai cerminan bisnis itu sendiri, dengan kata lain konsep bisnis ini seharusnya sesuai dengan jenis produk atau jasa yang ditawarkan, target pemasaran dan lain sebagainya. Untuk melakukan kesesuaian antara konsep bisnis yang dibuat dengan bisnis yang dijalankan memang memerlukan berbagai pertimbangan sehingga tidak menjadi faktor penyebab terjadinya kegagalan dalam berbisnis. Kegagalan dalam berbisnis seperti kegagalan dalam membuat konsep ini seperti misalnya ketika ada seseorang yang memiliki bisnis kuliner pizza dengan kualitas yang bagus, akan tetapi bisnis tersebut dapat dikatakan gagal. Kegagalan tersebut dikarenakan konsep bisnis yang salah, yang mana bisnis kuliner tersebut mengusung konsep tempat makan lesehan. Tentunya hal itu kurang cocok untuk diterapkan dalam berbisnis kuliner seperti pizza. 2. Kegagalan dalam menganalisa pasar Menganalisa pasar dalam berbisnis ini bermanfaat untuk mengetahui kebutuhan konsumen sehingga pelaku bisnis dapat mempelajarinya dan mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan mennciptakan produk atau jasa tertentu. Dengan melakukan analisa pasar dengan baik dan tepat tentunya akan menghasilkan pendapatan yang besar pula untuk kelangsungan bisnis yang dijalankan. Akan tetapi jika pelaku bisnis salah dalam menganalisa pasar tentunya akan menyebabkan kerugian karena produk atau jasa yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga tidak terjual sesuai dengan target. Sebagai contoh pada musim penghujan yang mana konsumen sedang maraknya membutuhkan sebuah jas hujan, payung dan pakaian hangat lainnya. Akan tetapi pada saat itu ada pelaku bisnis yang menawarkan peralatan rumah tangga yang mana tentu tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen dan hasilnya pun konsumen tidak membelinya. 3. Kegagalan dalam menentukan produk atau jasa Menentukan produk atau jasa yang ditawarkan ini menjadi poin utama yang penting pada saat ingin berbisnis. Sebagai pelaku bisnis maka perlu mempertimbangkan berbagai hal terkait tepat tidaknya produk atau jasa yang akan ditawarkan. Memang pada dasarnya konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tetapi tidak salahnya sebagai pelaku bisnis mempertimbangkan hal terkait produk atau jasa seperti apa yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan sebagaian besar konsumen. Sehingga dengan hal itu akan meminimalisir terjadinya produk atau jasa yang tidak terjaul dengan optimal dan akan berdampak pada kerugian atau kegagalan dalam berbisnis. 4. Kegagalan dalam berkomunikasi Pada saat menjalankan bisnis melakukan komunikasi itu penting dan perlu dilakukan dengan baik. Dimana dengan komunikasi yang baik maka akan menghindari terjadinya berbagai macam konflik yang dapat terjadi seperti kesalahpahaman yang akan berdampak pada suatu kegagalan dalam berbisnis. Sehingga sebagai pelaku bisnis harus mampu melakukan komunikasi yang baik dalam berbisnis, jangan sampai ketika ada suatu event seperti pemasaran produk pada konsumen melakukan komunikasi yang kurang baik misalnya tidak menggunakan bahasa atau kalimat yang sopan, dan tutur kata yang kurang lembut. Jika hal tersebut dilakukan maka akan berdampak pada ketidaktertarikan konsumen pada produk atau jasa yang ditawarkan. 5. Kegagalan dalam memilih sumber daya manusia Menjalankan bisnis tentunya memerlukan peran serta orang-orang yang mampu memberikan kontribusi nyata untuk berkerja sama dalam meraih kesuksesan berbisnis. Dalam memberikan kontribusi yang nyata itulah harus diikuti dengan proses seleksi atau penyaringan sumber daya manusia yang ada. Proses seleksi tersebut haruslah dilakukan dengan baik dan hati-hati karena dalam menjalankan bisnis perlu orang-orang yang mampu atau berkompeten secara soft skill atau hard skill. Dimana tentunya hard skill tersebut sesuai dengan bidang bisnis yang akan dijalankan dan soft skill tersebut akan ikut mendorong adanya ketrampilan atau kinerja yang bagus. Sehingga tidak heran jika banyak perusahaan atau pelaku bisnis yang melakukan berbagai step atau cara untuk memilih sumber daya manusia untuk membantu menjalankan bisnisnya. Ketika dalam proses memilih sumber daya manusia dapat dilakukan dengan tepat maka kesuksesan bisnis pun akan dapat diraih, sedangkan jika salah dalam memilih sumber daya manusia maka akan membawa dampak negatif yakni kegagalan dalam berbisnis. Pada dasarnya kegagalan dalam berbisnis dapat terjadi oleh berbagai faktor dan dapat menimpa pada bisnis jenis apapun itu. Akan tetapi tidak salahnya jika anda sebagai calon atau pelaku bisnis mengetahui kegagalan dalam berbisnis seperti yang telah dibahas di atas supaya anda dapat mencoba untuk menghindarinya. Semoga bermanfaat dan jangan takut untuk berbisnis. Oleh Fitri Anggarsari Related posts
Mungkin ada banyak dari Anda yang ingin memulai bisnis online Anda sendiri. Memulai bisnis seorang diri sering terdengar menyeramkan sehingga banyak orang yang lebih memilih untuk memiliki seorang atau beberapa partner untuk memulai bisnisnya. Memulai sebuah bisnis dengan orang-orang yang sudah dikenal dan dipercaya memang bisa membantu Anda untuk merasa lebih tenang dan percaya diri dalam memulai bisnis Anda. Memilih business partner atau mitra kerja yang tepat adalah salah satu hal krusial dalam memulai sebuah kemitraan bisnis. Jika Anda salah memilih, hal ini bisa mempengaruhi hubungan Anda dengan mitra bisnis Anda. Jika kemitraan bisnis Anda gagal, maka hal itu akan menuju ke hal yang lebih merugikan yaitu kegagalan bisnis Anda. Sebelum kita bahas apa saja yang bisa menyebabkan kegagalan dalam sebuah kemitraan bisnis, mari kita bahas apa itu business partnership terlebih dahulu. Apa itu Business Partnership? Business partnership atau kemitraan bisnis adalah hubungan hukum yang dibentuk oleh kesepakatan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan bisnis sebagai pemilik bersama. Kemitraan adalah bisnis dengan banyak pemilik, yang masing-masing telah berinvestasi dalam bisnis ini. Beberapa kemitraan mencakup individu yang bekerja dalam bisnis, sementara yang lainnya mungkin termasuk mitra yang memiliki partisipasi terbatas dan juga kewajiban terbatas. Kemitraan atau partnership, yang dibedakan dari korporasi, bukanlah entitas yang terpisah dari pemilik perorangan. Pajak penghasilan kemitraan dibayar oleh kemitraan, namun keuntungan dan kerugian dibagi di antara para mitra, dan dibayar oleh para mitra, berdasarkan kesepakatan mereka. Baca Juga Startup Metrics AARRR Jenis Kemitraan atau Partnership Sebelum memulai kemitraan, Anda perlu menentukan jenis kemitraan yang Anda inginkan. Anda mungkin pernah mendengar persyaratannya Kemitraan umum Terdiri dari mitra yang berpartisipasi dalam operasi sehari-hari dari kemitraan adalah siapa yang bertanggung jawab sebagai pemilik hutang dan tuntutan hukum. Kemitraan terbatas Memiliki satu mitra umum yang mengelola bisnis dan satu atau lebih mitra terbatas yang tidak berpartisipasi dalam operasi kemitraan dan yang tidak memiliki tanggung jawab. Kemitraan pertanggungan terbatas Serupa dengan kemitraan terbatas, namun mungkin ada beberapa mitra umum. Jenis Mitra dalam Kemitraan Bergantung pada jenis kemitraan dan tingkat hierarki kemitraan, sebuah kemitraan dapat memiliki beberapa jenis mitra yang berbeda. Artikel tentang berbagai jenis mitra ini menjelaskan perbedaan antara Mitra umum dan mitra terbatas Mitra umum berpartisipasi dalam mengelola kemitraan dan memiliki kewajiban untuk hutang kemitraan. Mitra terbatas berinvestasi namun tidak berpartisipasi dalam manajemen. Mitra ekuitas dan mitra yang digaji Beberapa mitra mungkin dibayar sebagai karyawan, sementara yang lain hanya memiliki saham dalam kepemilikan. Berbagai tingkat mitra dalam kemitraan Misalnya, mungkin ada mitra junior dan senior. Jenis kemitraan ini mungkin memiliki tugas, tanggung jawab, dan tingkat masukan dan persyaratan investasi yang berbeda. Baca Juga Daftar Coworking Space di Indonesia dan Perkembangannya Alasan Mengapa Kebanyakan Business Partnership Gagal Kemitraan bisnis memiliki banyak keuntungan – mereka memungkinkan pengusaha untuk menggabungkan berbagai skill sets, dan juga untuk berbagi biaya dan risiko startup satu sama lain. Hal ini membuat business partnership menjadi salah satu cara yang paling umum untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis. Sayangnya, meskipun business partnership memiliki banyak keuntungan, mereka juga bisa menjadi kelemahan, dan statistik menunjukkan bahwa hingga 70 persen kemitraan bisnis pada akhirnya gagal. Perhatikan lebih dekat beberapa alasan paling umum mengapa kemitraan bisnis rusak, sehingga Anda dapat membuat kemitraan apa pun yang Anda masukkan ke dalam hubungan yang lebih berhasil. Bekerja sama dengan teman atau keluarga bisa berisiko Banyak kemitraan antara pasangan, bisnis keluarga, atau teman-teman yang mengalami kesuksesan. Contohnya Amazon yang didirikan oleh Jeff Bezos, istrinya MacKenzie dan beberapa temannya. Selain itu gagasan untuk memulai bisnis dengan seseorang yang Anda kenal atau Anda kira Anda tahu dengan dekat dan percaya bisa sangat menarik dan terdengar menjanjikan. Namun, seperti yang sering dikatakan, memilih mitra bisnis lebih sulit daripada memilih pasangan hidup, dan banyak kemitraan semacam itu mengalami kegagalan. Setiap kemitraan bisnis yang sukses harus didasarkan pada kekuatan pelengkap, bakat, kepribadian, dan pengalaman calon partner. Seorang kerabat atau teman perlu memiliki lebih banyak skill atau pengalaman yang membuat mereka menjadi calon kemitraan bisnis potensial daripada sekedar hanya memiliki hubungan pribadi mereka dengan Anda. Agar kemitraan antara teman atau keluarga menjadi sukses, penting bagi Anda untuk mempertahankan pemisahan antara hubungan bisnis dan pribadi. Dengan begitu, Anda bisa melakukan diskusi yang jujur dan apa adanya dengan partner bisnis Anda tentang keputusan bisnis, tujuan, keuangan, dan diskusi-diskusi lain yang bisa membuat hubungan pribadi menjadi sulit. Sebagian besar kemitraan bisnis antara pasangan cenderung larut dalam kasus perceraian. Demikian pula, hubungan pribadi antara anggota keluarga atau teman-teman lainnya seringkali sangat terganggu ketika sebuah kemitraan bisnis antara keluarga atau teman menjadi kacau. Seperti halnya kemitraan bisnis, sangat penting untuk memiliki kesepakatan kemitraan yang komprehensif, sehingga isu-isu seperti keuangan, pembagian kerja, dan sebagainya dijabarkan dengan jelas sebelum memulai bisnis. Jabatan tangan sederhana antara anggota keluarga atau teman tidak cukup bila keuangan dan reputasi Anda bergantung pada bisnis tersebut. Jika dilakukan dengan benar, kemitraan bisnis dengan keluarga atau teman bisa sangat bermanfaat dan menghasilkan keuntungan besar namun kemitraan yang tidak berhasil dapat menghancurkan hubungan keluarga atau menghancurkan persahabatan secara permanen. Komitmen yang tidak sama antar partner Seperti yang akan dikatakan oleh seorang pelaku bisnis, memulai bisnis membutuhkan komitmen finansial dan pribadi yang besar. Sebagai pemilik tunggal, hanya Anda sendiri yang bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan bisnis tersebut. Dalam business partnership, Anda bergantung pada kontribusi mitra lain, dan jika mereka tidak mampu atau tidak mau melakukan tingkat pengorbanan pribadi atau keuangan yang sama, hal itu akan mengakibatkan kebencian dan konflik pada akhirnya. Kemitraan yang didasarkan pada satu mitra membuat kontribusi keuangan lebih besar dan mitra lain yang menjanjikan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dan melakukan lebih banyak pekerjaan mungkin masuk akal dalam teori, namun hal ini sulit diukur dan digambarkan dalam sebuah kesepakatan kemitraan. Jika mitra tersebut tidak dapat menepati janjiya untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dan bekerja lebih keras tentu hal ini akan mempengaruhi kesuksesan bisnis Anda. Demikian pula, sulit bagi anggota kemitraan untuk benar-benar mendedikasikan waktu dalam bisnis saat dia memiliki tanggung jawab lain. Seseorang yang memiliki kepentingan bisnis lain atau anak kecil dan pasangan yang juga bekerja, misalnya, mungkin tidak dapat sepenuhnya berkomitmen untuk melakukan kemitraan bisnis. Kontribusi yang tidak merata di antara para mitra mungkin tidak menimbulkan masalah jika dipahami sebelumnya dan sepenuhnya diartikulasikan dalam perjanjian kemitraan, namun ada kemungkinan besar bahwa ini bisa menjadi awal mula perselisihan antar mitra. Baca Juga Pelajari Cara Membuat Proposal Bisnis yang Menarik Investor Pembagian tugas yang kurang adil antara Anda dan business partner Anda Anda dan business partner Anda memang dianjurkan untuk tidak melakukan hal yang sama di dalam perusahaan, terutama saat Anda memulai. Anda tidak akan memiliki cukup uang untuk mempekerjakan orang lain, jadi Anda perlu fokus untuk memecahkan masalah yang berbeda. Dengan kata lain, Anda perlu divide and conquer membagi dan menaklukkan. Sebagai contoh, mungkin mitra bisnis Anda menangani produk dan teknik, dan Anda menangani semua hal yang terkait dengan pendapatan. Mungkin Anda bisa bekerja sama di bidang pemasaran dan strategi. Pastikan Anda secara jelas menentukan siapa yang akan mengerjakan apa sehingga Anda tidak saling menginjak kaki masing-masing. Kurangnya Kesuksesan Membangun bisnis membutuhkan kesabaran dan ketekunan dan agar bisnis bisa sukses, pemilik harus siap untuk membuat komitmen jangka panjang. Selain itu, banyak bisnis berada dalam industri siklis dan pemilik bisnis mungkin perlu membiasakan diri dengan periode pertumbuhan dan fluktuasi pendapatan bisnis yang lamban. Kurangnya bisnis dan / atau periode penurunan pendapatan dapat menimbulkan dampak psikologis bagi mitra bisnis dan pada akhirnya menimbulkan konflik, terutama jika bisnis tersebut menjadi beban berat pada keuangan pribadi orang-orang yang terlibat. Jika satu atau lebih mitra sebelumnya menjadi pegawai dengan gaji tetap dan tunjangan mereka mungkin tergoda untuk meragukan keputusan mereka menjadi pengusaha jika bisnis tersebut tidak segera berhasil atau ketika terjadi kemunduran bisnis. Jika setiap mitra dalam bisnis tersebut tidak bekerja sama dan hanya memikirkan keuntungan diri sendiri tentu akan sulit bagi bisnis tersebut untuk bisa berhasil dan melewati masa sulit. Tidak ada kepastian keberhasilan dalam berbisnis dan keuntungan dari sebuah kemitraan tidak bisa mengatasi kekurangan persiapan atau ide bisnis yang tidak layak. Perencanaan bisnis menyeluruh sebelum dan sesudah startup, termasuk penelitian mengenai target pasar, arus kas realistis dan proyeksi pendapatan, dan memiliki hutang yang cukup atau pembiayaan ekuitas yang tersedia bila diperlukan adalah semua persyaratan untuk bisnis apa pun yang akan berkembang dalam jangka panjang. Perbedaan Nilai Antara Business Partners Banyak kemitraan tidak berhasil karena mitra tidak memiliki nilai dan/atau tujuan bisnis yang selaras. Seiring bisnis berkembang, perbedaan bisa menjadi sumber gesekan yang semakin meningkat. Meski tujuan hidup pribadi seharusnya tidak mempengaruhi kemitraan, kenyataannya tidaklah seperti itu. Jika tujuan Anda adalah untuk menjalani gaya hidup santai sementara partner Anda ingin bekerja tujuh hari dalam seminggu di kantor, akan susah bagi Anda untuk bekerja sama dengan mitra bisnis Anda. Salah satu dari Anda akan merasa bahwa yang lain tidak melakukan pekerjannya, dan pada akhirnya akan menciptakan banyak masalah. Jika tujuan hidup Anda selaras dengan partner bisnis Anda, itu akan membantu menjaga kedamaian. Sebelum Anda bermitra dengan siapa pun, pastikan Anda memiliki tujuan hidup yang sama, terutama saat harus bekerja. Cara yang bisa dilakukan untuk memastikan hal ini adalah dengan bertemu dengan calon mitra bisnis dan mengartikulasikan hal-hal berikut ini Mengapa mereka ingin menjadi pengusaha? Apa visi mereka bagi perusahaan? Apa tujuan jangka panjang mereka? Ingin memulai bisnis karena Anda membenci pekerjaan Anda atau Anda yakin bahwa Anda bisa menjadi kaya bisa menjadi faktor pendorong yang hebat tapi juga mungkin membutakan Anda dengan realita memiliki dan menjalankan bisnis. Mitra potensial, terutama yang memasuki usaha bisnis pertama mereka, perlu bersikap realistis mengenai prospek bisnis dan membuat harapan mereka sesuai untuk menghindari kekecewaan. Mitra potensial mungkin tidak setuju dengan visi mereka untuk perusahaan dan memiliki pengertian dan rencana yang sangat berbeda mengenai tujuan jangka panjang organisasi. Misalnya, satu mitra mungkin melihat bisnis hanya sebagai cara alternatif untuk mendapatkan kehidupan yang sederhana dan tidak memiliki keinginan untuk ekspansi di masa depan, sementara mitra lain mungkin memiliki rencana ekspansi ambisius untuk bisnis ini, termasuk memiliki staf besar, membuka kantor satelit, mengambil perusahaan publik, dll. Untuk menghindari konflik jangka panjang antar mitra, visi perusahaan harus disepakati dan dijelaskan sebelumnya dalam sebuah pernyataan visi. Selain itu, bagian dari rencana bisnis harus digunakan untuk memformalkan tujuan jangka panjang organisasi. Baca Juga 5 Rahasia Internet Marketing untuk Kesuksesan Bisnis Kepribadian yang tidak cocok Berbagi risiko dan memiliki skill yang membantu satu sama lain adalah beberapa keuntungan besar dari kemitraan bisnis, namun jika kepribadian rekan kerja tidak cocok, ada kemungkinan dimana bisnis Anda akan mengalami masalah. Ketidaksepakatan di antara para mitra memang sangat mungkin terjadi, namun kepribadian yang sangat kontras dapat memperkuat perbedaan pendapat dan menyebabkan konflik. Mewawancarai dan mengevaluasi calon partner adalah suatu keharusan jika Anda belum berkenalan dengan baik. Perlakukan seperti wawancara kerja – serta mendiskusikan keterampilan, bakat, dan pengalaman, menilai kepribadiannya dengan pertanyaan seperti Apakah Anda seorang pengambil risiko? Apakah Anda sangat termotivasi? Bagaimana Anda menangani situasi sulit seperti menangani masalah karyawan, pelanggan, dan vendor? Apa harapan Anda terhadap saya dan bisnis saya? Apakah Anda memiliki kesabaran dan ketekunan untuk menangani memulai dan mengembangkan bisnis? Ingatlah bahwa perbedaan kepribadian juga bisa menjadi keuntungan dan bukan penghalang. Tetapi dengan pertimbangan bahwa Anda menghargai partner Anda, menghargai pendapat mereka, dan memiliki visi yang sama untuk bisnis ini. Business partners tidak saling percaya satu sama lain Hubungan jujur dan terbuka antara business partners adalah fondasi dari setiap kemitraan bisnis yang sukses, jadi tidak ada yang menghancurkan kemitraan lebih cepat daripada kurangnya kepercayaan. Dengan adanya tanggung jawab bersama yang melekat dalam kemitraan bisnis, praktik bisnis ilegal atau tidak etis oleh satu mitra menempatkan semua anggota kemitraan lainnya dalam risiko. Meskipun Anda tidak pernah bisa memperkirakan dengan pasti bahwa partner Anda akan selalu melakukan sesuatu dengan cara yang etis, Anda dapat mengurangi kemungkinan tersebut dengan meneliti sejarah dan reputasi mereka sebelumnya, terutama orang yang tidak Anda kenal Apakah mereka memiliki bisnis lain di masa lalu dan jika demikian, bagaimana mereka dianggap oleh mitra bisnis, pemasok, pelanggan, karyawan, dan lain-lain? Apa reputasi mereka di masyarakat? Apakah mereka memiliki kesulitan hukum sebelumnya? Apakah mereka memiliki pekerjaan lapangan atau sejarah perkawinan? Apakah mereka pernah bangkrut, memiliki peringkat kredit yang buruk atau mengalami kesulitan dengan otoritas pajak? Apakah mereka bersedia menyetujui kesepakatan kemitraan tertulis yang menguraikan semua aspek penting bisnis? Kemungkinannya adalah jika orang tersebut memiliki sejarah stabilitas dan perilaku etis, mereka akan membuat mitra bisnis yang dapat dipercaya. Emosi yang kurang terjaga Emosi cenderung mempengaruhi kita semua. Ketika seseorang menyalahkan Anda, wajarlah jika Anda berdebat dan melawan. Tetapi, Anda tidak bisa emosional dengan rekan bisnis Anda; Anda harus logis. Bila ada sesuatu yang salah, mundur selangkah dan melihatnya dari sudut pandang orang luar. Cari tahu apa respons logisnya dan ambil pendekatan itu. Pada akhir hari Anda berdua akan melakukan apa yang menurut Anda terbaik untuk perusahaan, jadi tidak perlu emosional. Emosi tidak akan membantu Anda mencapai tujuan Anda; mereka hanya akan mempengaruhi penilaian Anda. Simpulan Sebelum Anda memulai memilih calon partner bisnis Anda, ada baiknya Anda meneliti dengan seksama calon mitra Anda tersebut. Menemukan partner bisnis yang tepat memang membutuhkan waktu. Gunakan waktu Anda sebanyak-banyaknya untuk mencari mitra bisnis yang tepat sehingga Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam eksekusi bisnis Anda. Jika Anda sudah menemukan mitra yang Anda rasa cocok dan tepat, buat sebuah perjanjian kemitraan tertulis yang komprehensif. Dengan adanya perjanjian ini, peluang Anda untuk memiliki kemitraan bisnis jangka panjang yang sukses akan semakin besar.
sebagian besar orang ingin berbisnis tetapi cepat gagal dikarenakan